22 Desember 2022, selalu jadi hari peringatan bagi seluruh perempuan di Indonesia.
Kita memperingati Hari Ibu. Makna Hari Ibu adalah mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia.
Pencetusan Hari Ibu di Nusantara merupakan tonggak perjuangan perempuan merebut kemerdekaan. Pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dianggap mampu menjadi sumber daya potensial dalam pembangunan dan berbagai lini kehidupan lainnya.
Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini.
Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.
Kaum perempuan punya peran penting di Indonesia
Peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Namun, sebelum diperingati Hari Ibu, peran perempuan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia sudah sangat besar.
Sejak tahun 1912 sudah ada organisasi perempuan. Pejuang-pejuang wanita pada abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, dan Walanda Maramis.
Kemudian, tokoh perempuan lainnya, seperti Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan. Hal itu menjadi latar belakang dan tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia.
Hari Ibu juga menjadi momentum untuk terus mengingatkan seluruh bangsa Indonesia, bahwa perempuan adalah motor penggerak keberhasilan pembangunan saat ini dan mendatang.
Bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi perempuan Indonesia, Hari Ibu selalu menjadi momen khusus.
Bukan saja peringatan untuk mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang begitu istimewa. Namun, Hari Ibu bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai bidang pembangunan.
Peringatan Hari Ibu bermula pada tanggal 22 hingga 25 Desember 1928 saat para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I yang pertama di Yogyakarta.
Gedung Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta menjadi saksi sejarah berkumpulnya 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Momen tersebut kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Pada Kongres Perempuan Indonesia I memiliki beberapa agenda utama, di antaranya meliputi, persatuan perempuan Nusantara, Peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan. Kemudian, Peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, Perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, Pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.
Dalam pertemuan tersebut, membahas isu penting untuk kemajuan Indonesia, banyak hal besar yang diagendakan. Para pejuang perempuan itu menuangkan pemikiran kritis dan upaya-upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan.
Pada Juli 1935 dilaksanakan Kongres Perempuan Indonesia II, dalam konggres ini dibentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.
Selain punya sejarah panjang yang menarik dan kaya akan perjuangan emansipasi perempuan!
Kita juga bisa merayakan hari ini dengan masakan yang spesial dan pelukan hangat untuk ibu kita!
5 Bumbu ini nih, yang Chefmin saranin untuk digunakan dalam perayaan hari Spesial!
Merayakan Hari Ibu dengan 3 Bumbu!
1. Cabe Besar Bubuk
Rasa cabe yang buat kita pertama kali kesengsem dengan masakkan dimulai dari sini. Dari ibu kita juga nggak kurang-kurang! Di hari spesial, pedasnya cabe yang mereka buat di masa kecil kita, bisa kita reka ulang dan masak untuk bunda tercinta!
2. Bumbu Penyedap Segala
Kombinasi dari 7 rempah untuk masakan 3 Benua dan 10+ Kuliner khas Negara, bisa dipakai untuk mengajak bunda kita tercinta, keliling dunia. Dengan kombinasi dari 7 rempah (Mustard, Bawang Bombay, Bawang Putih, Paprika, Garam, Ketumbar, Lada Hitam).
Untuk mencicipi rasanya kuliner 3 Benua (Asia, Afrika, Eropa) dan 10+ kuliner Mancanegara (Indonesia, Thailand, Jepang, Korea, Turki, Singapura, Tiongkok, Malaysia, India, Italia, dll).
3. Bawang Putih Bubuk
Cita-rasa perdana dari bumbu dasar nusantara. Rasa bawang putih yang khas dan berbeda. Dan dengan 3 rempah serangkai (cabe merah, bawang merah, bawang putih) jadi dasar kuliner Indonesia. Dengan Bumbu khas ini!
Kita bisa kasih rasa dan warna yang berbeda di momen spesial. Kasih bumbu masakan yang biasa bunda berikan untuk kita!
Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959. Ditetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.
Pergerakan perjuangan itu juga memotivasi para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib bagi kaum perempuan.
Kayanya sejarah dan rasa dari bumbu dan hari ibu! Jadi hal yang harus dirayakan sebaik mungkin. Yuk rayakan Hari Ibu dengan Bumbu dengan check-out produk kami di link ini!
Artikel Terkait